selamat datang di fakhririzki.blogspot.com :) mari lihat, baca, dan rasakan sensasinya ! may these all could be useful for us..

Minggu, 08 April 2012

Korelasi Antara GSM, GPRS, dan CDMA, Serta Teknologi Dalam Beberapa Generasi

Global System for Mobile Communication (GSM)


Pada awalnya, GSM adalah singkatan dari Groupe Speciale Mobile, aslinya adalah merupakan sebuah group kerja di Eropa yang bertugas untuk merumuskan sebuah standard komunikasi bergerak (mobile communication). Namun pada tahun 1987 seiring dengan perkembangan teknologi, GSM sepakat untuk memakai standard digital dan sistem yang dibangun dikenal sebagai Global System for Mobile Telecommunication (juga disingkat GSM). GSM sering juga dikenal dengan Cellular System, hal ini berkaitan dengan struktur dari GSM sendiri yang area layanannya dibagi-bagi berdasarkan “cell”.

Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.


Sejarah dan Perkembangan GSM

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua Negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 Milyar pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.


Spesifikasi Teknis GSM

Di Eropa, pada awalnya GSM di desain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinksnya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915–80 = 960–35 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, dimana tersedia bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.


Arsitektur Jaringan GSM

Gambaran umum dari sebuah arsitektur jaringan GSM kira-kira seperti gambar dibawah ini :

Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi empat yang secara bersama-sama membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network). Keempat elemen tersebut, yaitu:

1.    Mobile Station (MS)
Mobile Station (MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:

  • Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
  • Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah: (1) IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan, dan (2) MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.

2.    Base Station Sub-system (BSS)
Base Station System atau BSS, terdiri atas:

  • BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
  • BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.

3.    Network Sub-system (NSS)
Elemen terpenting dari NSS adalah :

  • Mobile Switching Centre (MSC) dengan VLR (Visitor Location Register)
  • Home Location Register (HLR) dengan AuC (Authentication Centre)
  • Equipment Identity Register (EIR)

4.    Gateway MSC (GMSC)
MSC fungsinya antara lain untuk me-routing call, mengontrol call, mengatur resources saat terjadi proses handover, informasi billing, sebagai interface dengan PSTN, ISDN. Belakangan fungsi controlling call dan billing ini sudah diserahkan ke IN (Intelligent Network).

Setiap MSC memiliki VLR yang menyimpan data temporer dari subscriber serta konfigurasi layanannya dalam sebuah local network MSC. Data yang disimpan oleh VLR antara lain adalah : IMSI, MSISDN, MS Roaming Number, Temporary Mobile Station Identity.

HLR berfungsi untuk menyimpan detail informasi dari subscriber seperti lokasi, IMSI, nomor MSISDN, dan konfigurasi layanan yang terkait dengan subscriber tersebut. Bersama AuC, HLR akan melakukan proses pengecekan validitas informasi dari subscriber serta profil layanannya. Secara logic, satu network berarti satu HLR meskipun pada implementasinya HLR bisa di-split berdasarkan Region. Sebagai ilustari gampangnya, dulu (mungkin sampe sekarang kali ya..) dari nomor ponsel kita bisa ketahuan dari daerah mana karena biasanya nomor HLR disertakan dalam nomor ponsel kita. Contohnya nomor ponsel gw 0812108xxxx, angka 1 setelah 812 mengidentifikasikan nomor HLR Jabodetabek , sedangkan nomor 08127xxxx biasanya adalah nomor HLR Sumbagut, 08124xxx nomor HLR Kalimantan, dst.

Untuk membedakan HLR dan VLR bisa kita bayangkan begini, jika gw lagi berada di daerah Mega Kuningan, Jakarta Selatan (tentunya gw bawa ponsel). Di HLR akan ketahuan kalo nomor gw adalah nomor Jabodetabek, sedangkan di VLR akan ketahuan kalo gw lagi berada di cell yang dekat ke Mega Kuningan. Jadi VLR lebih spesifik dan menyimpan informasi dari posisi cell yang paling terkini dari MS.

Mengapa VLR bisa mencatat posisi terkini dari suatu MS? hal ini dimungkinkan dengan adanya proses yang disebut Location Update. Location update ini akan dikirimkan oleh ponsel kita ke local MSC dan seterusnya di update ke VLR setiap posisi kita berpindah cell atau pada setiap saat pertama kali kita menyalakan ponsel.
Sebagai penutup, mari kita lihat sebuah skenario dari sebuah call yang terjadi dalam sebuah jaringan GSM.


Misal si A mau menelepon si B. Si A masukin nomor si B terus tekan “OK/CALL”, MS kontak MSC, MSC kemudian akan melakukan query ke HLR untuk mengecek status dari si subscriber (apakah masih valid, pulsanya masih ada atau nggak, dll). Kemudian MSC akan melihat nomor si B, dengan memperhatikan routing table, MSC akan mendefinisikan akan di route kemana call si A tersebut. Jika nomor si B masih dalam MSC yang sama maka akan di cek juga status dari si B di HLR. Jika ternyata dari MSC yang berbeda maka akan diforward ke MSC si B tersebut. Di MSC tujuan akan menerima call tersebut, kemudian akan melakukan query ke VLR untuk menentukan lokasi si B dan juga mengecek profil layanannya. Jika semua valid, maka melalui proses signalling MSC akan membunyikan handphone si B, jika si B mengangkat handphonenya barulah network akan mengalokasikan channel untuk percakapan ini.


Operation and Support System (OSS)
Operation and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.

Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia
 Indosat : 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
Telkomsel : 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
Excelcomindo : 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)

Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)
GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan sistem analog. Keunggulan tersebut antara lain:

  • Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
  • Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming
  • Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
  • Keamanan sistem yang lebih baik
  • Kualitas suara lebih jernih dan peka.


GPRS (General Packet Radio Service)

GPRS (General Packet Radio Service)  adalah salah satu bearer service pada GSM phase 2+. GPRS merupakan evolusi dari GSM, dimana GPRS didesign untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan coding scheme (CS) yang berbeda dari GSM. Pada GPRS dikenal 4 macam coding scheme, yaitu:



Dengan GPRS dimungkinkan penggunaan 8 time slot untuk satu user, sehingga kecapatannya dapat mencapai 171 kbps (8 x 21.4 kbps).
Perbedaan utama GPRS dan GSM adalah teknologi packet switch yang digunakan GPRS (GSM circuit switch), sehingga user menggunakan resource di air interface hanya pada saat ia akan mengirim atau menerima data saja. Pada saat user tidak mengirim atau menerima data, timeslot dapat digunakan oleh user lain. Dengan digunakannya packet switch, maka pentarif-an pada system GPRS dilakukan berdasarkan jumlah byte data yang didownload/diuploadnya (volume dependent charging), bukan berdasarkan durasi waktu seperti pada system GSM (time dependent charging).

Gambar di bawah ini menunjukan diagram jaringan sebuah system GPRS yang diupgrade dari system GSM.


SGSN (Serving GPRS Support Node) adalah network equipment yang berfungsi sama seperti MSC pada jaringan GSM. SGSN antara lain melakukan fungsi-fungsi mobility management, routing/traffic management, melakukan authentikasi, chipering, serta melakukan pemeriksaan IMEI.

GGSN (Gateway GPRS Support Node) adalah network equipment GPRS yang berfungsi sama seperti Gateway MSC di jaringan GSM. GGSN merupakan interface antara jaringan GPRS dengan jaringan system lain seperti internet atau pun jaringan IP lainnya.

PCU (Packet Control Unit) adalah equipment GPRS yang dipasang di BSC (sisi radio) yang antara lain melakukan fungsi-fungsi pengaturan kanal radio untuk GPRS seperti power control dan congestion control. Pada umumnya PCU berfungsi sebagai interface antara jaringan core GPRS (SGSN dan GGSN) dengan BSS sub system.


CDMA (code division multiple access)

CDMA adalah teknologi akses jamak dimana masing-masing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem.Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter dicoding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi repeater dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan. Para pakar teknologi telepon seluler sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak dipergunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. CDMA tarifnya akan jauh berada dibawah GSM karena biaya investasinya sangat murah.

Teknologi CDMA pada awalnya dipergunakan dalam komunikasi radio militer Amerika Serikat (AS), mulai tahun 1990 patennya diberikan kepada Qualcomm, Inc. dan dijadikan sebagai standar seluler digital di AS sejak tahun 1993. Oleh karena itu tidak heran jika teknologi ini sangat aman karena tidak dapat digandakan (dikloning). Sehingga teknologi ini sangat cocok bagi kegunaan layanan telepon banking, seperti transfer, cek saldo, dll. GSM yang didukung oleh negara-negara Eropa lebih cepat melejit jumlah pemakainya yang diseluruh dunia pada saat ini sudah mencapai lebih 700 juta. Sementara CDMA jumlah pelanggannya baru mencapai 120 juta. GSM dan CDMA dengan varian awalnya IS-95 A juga muncul pada saat yang bersamaan di awal tahun 90-an tergolong dalam teknologi ponsel generasi ke-2 (2G).

Beberapa keunggulan CDMA-2000 (1X) jika dibandingkan dengan GSM sebagai berikut :

  • Sebagai teknologi militer CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan yang sangat lebatpun kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi.
  • CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.
  • Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone CDMA irit dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand by.
  • Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi. Semua BTS CDMA beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun konfigu-rasinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu CDMA-2000 (1X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM. Sehingga hanya memerlukan lebih sedikit BTS untuk meng- cover luas yang sama jika dibandingkan dengan GSM.
  • CDMA-2000 (1X) dapat mengirim data dengan kecepatan hingga 144 Kbps, sementara GSM 9,6 Kbps. Sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game dan down load data melalui internet.

Keunggulan Teknologi CDMA Dibanding GSM

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa teknologi CDMA (meskipun memiliki jumlah pelanggan lebih sedikit) dipandang memiliki beberapa keunggulan dibanding GSM. Berikut ini merupakan beberapa poin mengenai keunggulan atau kelebihan CDMA dibanding GSM.

1. Tahan Terhadap Gangguan Cuaca dan Interferensi

CDMA sangat kebal terhadap gangguan akibat perubahan cuaca maupun interferensi. Hal ini tentu saja karena CDMA merupakan teknologi yang digunakan di bidang militer. Ketahanan terhadap gangguan cuaca dan interferensi membuat noise CDMA sangat rendah sehingga mampu menghasilkan suara dengan kualitas sangat baik. Bahkan, kualitas suara CDMA masih berada dalam tahap yang bisa ditoleransi meskipun dalam kondisi hujan lebat.

2. Teknologi CDMA Tidak Dapat Digandakan

Salah satu keunggulan utama yang dimiliki teknologi CDMA adalah tidak dapat dikloning atau digandakan. Hal ini terjadi karena setiap pengguna atau pelanggan diberi kode yang berlainan dan unik. Karena bersifat acak, kode-kode unik tersebut sangat tidak mudah untuk dilacak sehingga sulit digandakan.

3. Ponsel CDMA Lebih Irit Baterai

Boros baterai merupakan salah satu keluhan ringan yang sering diutarakan para pengguna layanan telepon seluler. Namun, ponsel yang menggunakan layanan CDMA jauh lebih irit mengonsumsi baterai karena memiliki daya pancar yang sangat rendah (1/100 GSM). Dengan baterai yang lebih irit, ponsel CDMA Anda bisa dioperasikan lebih lama, baik untuk berbicara maupun dalam keadaan stand by saja.

4. Pemakaian Frekuensi CDMA Lebih Irit

Kapasitas pelanggan per BTS CDMA bisa mencapai angka 6.000 atau 10 kali lipat GSM. Hal itu terjadi karena pemakaian frekuensi teknologi CDMA jauh lebih irit dibanding GSM. Teknologi CDMA tidak memerlukan perhitungan rumit dalam penyusunan konfigurasinya. Hal itu tiada lain karena semua BTS CDMA beroperasi dalam frekuensi yang sama.

Besarnya kapasitas per BTS mengakibatkan biaya investasi yang dikeluarkan menjadi sangat rendah. Perlu diketahui pula bahwa CDMA-2000 (1x) beroperasi dalam spektrum frekuensi 800 MHz sehingga luas coverage BTS CDMA akan jauh lebih besar dibanding GSM. Dengan demikian, CDMA membutuhkan BTS lebih sedikit untuk meng-coverluas yang sama. 

5. Bisa Mengirim Data dengan Cepat

Urusan mengirim atau mentrasfer data memang sudah menjadi bagian wajib dalam setiap layanan, baik CDMA maupun GSM. Bedanya, CDMA-2000 (1x) mampu mengirim data lebih cepat dibanding GSM. CDMA-2000 (1x) mampu mengirim data dengan kecepatan mencapai 144 Kbps, sedangkan GSM hanya mampu mengirim data dengan kecepatan 9,6 Kbps saja. Dengan demikian, teknologi CDMA bisa mendukung berbagai layanan, seperti SMS, MMS, bermain game, serta mengunduh data melalui jaringan internet.



Perbedaan Mendasar Teknologi CDMA dan GSM

Teknologi CDMA dan GSM memiliki perbedaan yang sangat mendasar, yaitu dalam hal sistem modulasi. Modulasi CDMA adalah gabungan FDMA (Frekuensi Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access). Pada teknologi FDMA, satu kanal frekuensi melayani satu sirkuit dalam satu waktu. Sementara pada TDMA, satu kanal frekuensi digunakan oleh beberapa pelanggan dalam rentang waktu berbeda.

Teknologi CDMA mampu melayani beberapa pelanggan dalam waktu bersamaan dengan frekuensi yang sama. Sistem coding merupakan pembeda antara satu frekuensi dengan frekuensi lain. Dengan demikian, teknologi CDMA menggunakan spektrum frekuensi yang sangat efisien.

Teknologi CDMA pun memiliki keutamaan dalam hal penyadapan. Dibanding GSM, teknologi CDMA sangat sulit untuk disadap sehingga Anda dapat berkomunikasi dengan aman. GPRS yang dimiliki teknologi GSM akan mampu dikalahkan oleh berbagai konten pada layanan CDMA. Hal itu disebabkan teknologi GSM memiliki keterbatasan ukuran data serta dalam hal aplikasi multimedia.

Akan tetapi, teknologi GSM masih memiliki keunggulan dibanding layanan CDMA. Di Indonesia, teknologi berbasis GSM merupakancoverage serta roaming jelajah yang sangat luas, baik di dalam negeri maupun di dunia. Sementara itu, layanan berbasis CDMA memilikicoverage serta roaming jelajah yang masih terbatas.



Teknologi 1G, 2G, 2.5G, 3G, 3.5G,dan 4G



Dalam teknologi seluler, sering kita mendengar istilah 1G, 2G, 3G bahkan 4G.  “G” dalam istilah tersebut G artinya Generasi (“Generation”) yang mengacu kepada teknologi seluler yang diterapkan untuk menunjukkan seberapa cepat informasi atau data bisa dilewatkan kepada para penggunanya. Kecepatan informasi atau data ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam teknolgi seluler dan telekomunikasi secara umum, karena dengan semakin cepat data bisa dilewatkan (biasanya dalam satuan byte), maka semakin mudah dan beragam layanan bisa disediakan dan tentu akan memudahkan hidup kita, bukan hanya untuk berhubungan/komunikasi tetapi juga dalam pemenuhan kebutuhan akan hiburan, bisnis, pendidikan dan lain-lain.

Untuk mengetahui perbedaan teknologi-teknologi tersebut kita akan melakukan kilas balik teknologi tersebut dari teknologi 1G sampai teknologi masa depan yaitu teknologi 4G.

Perjalanan Generasi
1G - Original analog cellular for voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps
2G - Digital narrowband circuit data (TDMA, CDMA) 9-14.4 kbps
2.5G - Packet data onto a 2G network (GPRS, EDGE) 20-40 kpbs
3G - Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps
3.5G - Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps
4G - Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 mbps
5G - Gigabit per second in a few years (?) 1+ gbps

GPRS (General Packet Radio Service)
Adalah suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G. Fasilitas yang diberikan oleh GPRS : e-mail, mms (pesan gambar), browsing, internet. Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps.

EDGE (Enhanced Data for Global Evolution)
Adalah teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan browsing).

UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service)
Adalah perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps.

HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat lah. Kalau gak lebih cepat apa gunanya menciptakan HSDPA. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus.


Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:

Generasi pertama
Hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).

Generasi kedua
Dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.

Generasi ketiga
Digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.

Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.

4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).


Perbedaan 1G, 2G, 2.5G, 3G, 3.5G, 4G dan  5G

1G

Jaringan 1G pertamakali ditemukan di tahun 1980 ketika AMPS di Amerika bekerjasama dengan TACS dan NMT di Eropa membuat terobosan di teknologi jaringan. Saya tidak perlu menjelaskan singkatan dari AMPS dll, karena tidak akan ada kuis berhadiah Iphone 4G yang akan menanyakan singkatan itu.

Yang harus anda ketahui adalah bahwa ini adalah standar baru dari teknologi jaringan. zaman dimana campur tangan manusia sudah tidak terlalu dibutuhkan semuanya benar benar sudah otomatis dan dengan bentuk yang kecil tentunya. karena ini adalah ponsel generasi pertama mereka membuat nya sangat serius mereka membuat ponsel yang kuat dan handal yang akhirnya tersebar ke seluruh dunia.


2G

Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi jaringan seluler digital. yang hampir bisa dipastikan memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti suara lebih jernih, keamanan lebih terjaga dan kapaistas yg lebih besar. GSM muncul terlebih dahulu di Eropa sementara Amerika mengandalkan D-AMPS dan Quallcomm CDMA pertama mereka. kedua sistem ini (GSM dan CDMA) mewakili generasi ke dua (2G) dari teknlogi jaringan nirkabel, mereka berbeda, mereka unik mereka Asli. dan juga kenyataan bahwa generasi Pertama telah pupus satu dekade yang lalu. sehingga harus ada generasi yang baru.

Generasi kedua memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih cepat. sekitar 14.4KBPS. anda juga dapat mengirimkan pesan teks. akan tetapi Fitur CSD ini membuat Tagihan bualanan anda membengkak.karena jika anda ingin terhubung ke internet anda harus menggunakan dialup yang dihitung permenit. kecuali anda punya percetakan uang sendiri dirumah ;)

Pada tahun tahun selanjutnya ketika orang-orang sudah ketagihan internet, ketika mereka mengecek email setiap hari mereka merasa sudah harus ada perubahan, mereka membutuhkan akses data yang lebih cepat dari yang ada saat itu. GPRS memang lebih bagus dari 2G tapi tidak cukup bagus jika kita bandingkan dengan 3G yang benih benih nya sudah mulai muncul ketika GPRS di umumkan untuk pertama kali.


2.5G
GPRS (The General Packet Radio Service) – 2.5G – adalah terobosan terbaru di generasi ke dua ini. GPRS jg adalah akar dari munculnya 4G. lahir pada tahu 1997 GPRS dengan sigap menggantikan CSD yang boros. dengan GPRS anda bisa dipastikan “Always on” anda dapat terhubung ke internet dimana saja dan kapan saja. secara teori kecepatan gprs mampu mencapai 100kbps walau dalam kenyataannya kita tidak pernah mencapai kecepatan 40kbps sekalipun.hhehe ;) GPRS juga membuat anda lebih irit karena hitungannya menjadi per kilobyte bukan lagi permenit seperti CSD.


3G

Antara tahun 2001 sampai 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan UMTS pada GSM pertama yang merupakan cikal bakal generasi ke tiga (3G) diperkenalkan. Tapi ini bukan berarti GPRS telah mati. Justru saat itu muncul EDGE – Enhanced Data - rates for GSM Evolution – ini diharapkan akan menjadi pengganti GPRS yang baik, karena tidak perlu mengupgrade hardware secara ekstrem dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. dengan EDGE anda sudah dapat merasakan kecepatan dua kali lebih cepat daripada GPRS akan tetapi tetap saja masih kurang cepat dari 3G.


EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan browsing).

UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) : perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps.



3.5G


HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat lah. Kalau gak lebih cepat apa gunanya menciptakan HSDPA. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus.

Setelah beberapa tahun, CDMA 2000 mengupgrade teknologi jaringan evdo mereka. menjadi EVDO rev A. teknologi ini memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari evdo rev 0. Juga UMTS yang menguprade teknologi mereka ke HSDPA dan HSUPA. inilah yang dinamakan 3.5G



4G

4G yang digadang gadang 500 kali lebih cepat daripada CDMA2000 dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika anda di rumah atau 100Mbps ketika anda bepergian. Bayangkan dengan kecepatan super itu anda dapat dengan mudah mendowload film dengan kualitas HD. Dan dalam waktu yang singkat tentu saja. untuk mendownload film berkapasitas 6GB saja hanya diperlukan waktu 6 Menit. Luar biasa .. mari kita tunggu kedatangan teknologi yang super cepat ini. selain itu ini adalah salahsatu solusi yang paling efektif untuk jaringan internet dipedasaan karena lebih baik menanam 1 menara 4G untuk ber mil-mil jauhnya, daripada dengan menyelimuti sawah-sawah dengan kabel fiber optik.

4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond".

Teknologi 4G adalah istilah serapan dari bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler. Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh.

Hal ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP).


Teknologi 4G di Indonesia

Secara sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar (broadband connection)). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.

Teknologi tersebut banyak di perdebatkan oleh operator, pemerintah dan DPR belakangan ini. Tidak lama lagi internet telephony akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur telekomunikasi. Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali.

Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian besarnya akan dilakukan menggunakan URL. Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon yang dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon. Infrastruktr internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar hukum.

Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi Internet Network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses gratis dari internet.

sumber : http://www.iniunik.web.id

Dkutip dari berbagai sumber

1 komentar:

Akademi Telkom Jakarta mengatakan...

makasih banyak kak, penjelasannya sangat detail sekali