Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), lebih banyak dikenal sebagai kampus pemasok pegawai keuangan di Kemenkeu dan instansi lainnya yang penuh dengan banyak anak berkacamata (baca: orang pintar). Pandangan ini memang tidak bisa disalahkan, tetapi teramat salah bila mengatakan kampus ini hanya terbatas sampai disitu. Masih banyak potensi-potensi lain yang ada di kampus ini. Dan Kebudayaan daerah yang menyatu menjadi satu dalam Budaya Nusantara terlihat jelas dalam Festival Budaya Nusantara 2012 yang diadakan 1 April 2012 kemarin.
Apa yang bisa kita lihat ? ternyata masih banyak yang belum melupakan keunikan dan kekhasan daerah masing-masing. Memang kamus ini hampir mayoritas adalah anak-anak dari pulau Jawa, tapi ternyata masih banyak anak-anak dari daerah yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Festival ini juga menjadi ajang tersendiri untuk menunjukkan kreatifitas dalam memperkenalkan budaya masing-masing. Setidaknya ini menjadi sebuah event yang bisa membangkitkan rasa kecintaan kita terhadap budaya daerah di tengah pengaruh kuat budaya asing di era globalisasi saat ini. Suatu hal yang harus kita ingat adalah "tidak perlu untuk menjadi seorang ahli budaya, cukup menjadi seorang yang dengan tulus mencintai budaya, budaya Indonesia."
"Kebudayaan adalah hasil karya manusia, karena itu hanyalah manusia sendiri yang bisa melestarikannya, termasuk dengan melakukan promosi melalui cara-cara buatan manusia" (Fakhri Rizki Saputra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar